Langsung ke konten utama

Pembangunan Harus Mulai Dari Desa

PALANGKA RAYA, Tabengan: Senin, 29 Maret 2010

Lokakarya Provinsi Konsultasi Publik Rencana Induk Rehabilitasi danRevitalisasi Pengembangan PLG, Sabtu (27/3), di Kantor Bappeda Kalteng, berhasil merumuskan 15 hal penting sebagai rekomendasi masukan bagi Musrenbang Provinsi.

Project Manager Kemitraan Kalteng Joko Waluyo kepada Tabengan di Palangka Raya,usai lokakarya mengatakan, beberapa rumusan penting yang dihasilkan, antara lain pemerintah harus memperhatikan perencanaan pembangunan yang digali mulai dari tingkat desa (bottom up), untuk menangkap aspirasi dan keinginan masyarakat tentang bagaimana seharusnya pembangunan dilakukan di daerah.

Pemerintah dalam hal ini hendaknya merumuskan berbagai kebijakan dengan mengolaborasi berbagai kepentingan yang telah masuk dalam siklus perencanaan pembangunan yang dimulai dari tingkat bawah tersebut.

Kemudian, lanjut Joko, diperlukan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan Inpres No. 2 Tahun 2007 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalteng serta Rencana Induk PLG beserta hasil Konsultasi Publik yang dilakukan, untuk mewujudkan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lokakarya yang diikuti oleh utusan masyarakat di sekitar kawasan PLG, Pokja Inpres, Camat di 22 kecamatan, SKPD terkait, akademisi, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dunia usaha, dan kalangan media massa ini juga merumuskan perlunya jaminan kepastian hak pengelolaan dan kepemilikan atas lahan (identifikasi dan sertifikasi).

Lokakarya juga merumuskan agar perencanaan dan implementasi rencana induk mengedepankan prinsip-prinsip good governance yang mencakup tiga pilar utama, pemerintah, masyarakat, swasta/pengusaha, dan green government yang diwujudkan melalui keseimbangan serta keberlangsungan sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup.

Lokakarya yang dilaksanakan oleh Pemprov Kalteng dengan dukungan dari Kedutaan Belanda, Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan dan CAGGAR ini juga merumuskan agar investasi perkebunan besar dan pertambangan memberi manfaat kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung (multiplier effect), bukan menimbulkan konflik baru.

“Sebelum lokakarya ini, telah dilakukan berbagai kegiatan dalam rangka pelaksanaan konsultasi publik rencana induk PLG di Kalteng pada satu kota dan tiga kabupaten (Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Barito Selatan,” terang Joko.

Kegiatan tersebut, di antaranya pembentukan tim konsultasi publik melalui SK Gubernur Kalteng No. 188.44/206/2009, kemudian studi potensi desa telah dilakukan di 227 desa dan konsultasi publik di tingkat desa dengan nama diskusi kampung telah diselenggarakan di 228 desa.

”Konsultasi Publik di tingkat kecamatan telah dilaksanakan pada 22 kecamatan dan konsultasi publik di tingkat kabupaten/kota, sampai saat ini telah dilaksanakan di Palangka Raya, Pulpis, dan Barsel. Sementara Kabupaten Kapuas direncanakan 8 April 2010,” pungkas Joko.

Lokakarya dihadiri oleh tim teknis rencana induk yang berperan dalam menangani proses perencanaan pembangunan pada konteks rencana induk PLG. Selain itu, menghadirkan pula fasilitator ahli dalam bidang kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan rehabilitasi dan konservasi lahan gambut, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat. (str)

http://www.hariantabengan.com/news/read/pembangunan-harus-mulai-dari-desa.html

Komentar

asoka mengatakan…
betul,pembangunan di segala bidang harus dimulai dari desa sebab desa adalah akar dari pemerintahan.
jika masyarakat yang ada di pedesaan makmur,maka akan tercermin kemakmuran rakyat yang sebenarnya.

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Dasar

Ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Damar. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia menginjakkan kaki di Sekolah Dasar. Tepatnya di SD Bruder Nusa Indah Pontianak. Bagi kebanyakan orang, SD adalah tempat pertama untuk mengenal dunia sekolah. Namanya aja Sekolah Dasar. Namun sebelum memasuki SD, Damar telah masuk di Taman Kanak-kanak Primanda Untan. Mungkin karena namanya TK jadi gak dianggap sekolah, tapi tempat bermain. Namanya khan ada tamannya hehe. OK nak, selamat mengenal dunia yang baru ya. Belajarlah yang tekun, raihlah cita-citamu setinggi langit. Kamu sekarang sudah jadi anak sekolah. Tapi gak kayak Si Doel khan?

Dedeng Alwi

Semak itu dibiarkan tumbuh liar. Kota Palu terasa panas, ketika kakiku menapaki komplek pekuburan itu. Di sini, bersemayam damai jasad sahabatku, Dedeng Alwi. Seorang sahabat yang sangat berkesan dalam hidupku. Tuhan punya rahasia. Dialah yang menentukan kapan saatnya seorang anak manusia dipanggil pulang. Termasuk sahabatku ini, dia dipanggil pulang dalam usia yang belum terlalu tua. Meski sesungguhnya, masih banyak kerja di dunia ini. Dari tanggannya, lahir berpuluh-puluh aktivis lingkungan yang pro rakyat. Maklum, almarhum adalah salah satu dedengkot aktivis LSM di Palu. Karena itu pulalah, aku mengenal sosok almarhum sebagai guru bertangan dingin. Bung, semoga engkau damai di sisi Tuhan Yang Maha Mengerti. Aku sangat kehilangan, sosok sahabat seperti kamu.

Kaki Pelangi

Ini kejadian yang sangat langka. Rabu 27 Juni 2007, sekitar jam 3 sore, Damar anak pertamaku teriak-teriak memanggil ibunya. "Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya. Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya. Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya. Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi. Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.