Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2007

Sentani

Jika anda berkunjung ke Jayapura menggunakan pesawat, tentu anda akan mendarat di Bandar Udara Sentani. Nama Sentani diambil dari nama sebuah danau di wilayah ini. Pada Agustus 2006, saya sempat bermalam beberapa hari di sebuah kampung di tepian Danau Sentani. Perumahan penduduk merupakan rumah panggung di tepian danau. Untuk kebutuhan air bersih, mereka memanfaatkan air danau. Sagu adalah makanan pokok masyarakat Sentani. Sedangkan untuk kebutuhan protein hewani, mereka penuhi dengan cara memancing ikan yang masih cukup banyak tersedia di danau ini. Ada satu jenis buah yang cukup khas di wilayah ini. Namanya buah matoa. Dan matoa terbaik, atau matoa kelapa banyak terdapat di sini. Saya sarankan, jika anda sempat mampir di Jayapura, jangan lupa mencicipi buah matoa kelapa dari Sentani.

Pakspidy

Ini cerita tentang Paksi yang berubah jadi Spiderman. Habis nonton Spiderma 3, Paksi lalu berganti kostum ala jagoannya itu. Dengan demikian dia berganti nama menjadi Pakspidy. Dan dalam cerita ini, dikisahkan dia mau beranterm dengan kembarannya yang berwatak jahat. Setelah melalui pertarungan yang cukup seru di atas genteng rumahnya, kembarannya akhirnya kalah dan menghilang ntah kemana. Demikianlah cerita singkat tentang pertarungan Pakspidy dengan kembarannya yang cukup seru. Dan penonton kembali tertawa senang, melihat jagoannya menang.

Bungaku

Adinda Sekaring Wana, begitu nama lengkapnya. Dia anakku yang ketiga, dan memang perempuan. Dua abangnya yang lain adalah jagoan alias laki-laki. Maka wajarlah kalau Adind, begitu nama panggilannya merupakan bunga bagiku. Umurnya belum lagi setahun. Nanti, pada 5 Juli 2007, dia baru akan genap setahun. Aku begitu terinspirasi olehnya. Dia begitu lucu. Sehingga aku akan selalu kangen untuk segera menggendongnya. Bungaku, aku pun selalu akan menggendongmu. Kecuali bapakmu ini sudah tidak kuat lagi menggendongmu. Atau kamu malu digendong bapak, karena kamu sudah besar nak.

Bugau

Ini kali kedua saya ke Senaning. Bila pada kesempatan pertama saya menempuh perjalanan darat lewat Balai Karangan, maka kali ini perjalanan ditempuh dengan speedboat dari Sintang. Tidak kurang dari 8 jam waktu yang saya perlukan untuk sampai di Senaning menggunakan speedboat bertenaga 40 PK. Kedatangan saya ke wilayah yang berbatasan dengan Negara Bagian Serawak Malaysia ini untuk memfasilitasi Kongres Adat Bugau yang kedua. Masyarakat Adat Bugau tersebar di 15 kampung di wilayah Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang. Saat ini, mereka sedang berjuang melawan rencana ekspansi perkebunan besar kelapa sawit dan eksploitasi pertambangan batubara. Padahal, wilayah mereka merupakan salah satu sentra perkebunan karet di Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah mereka juga merupakan daerah penyangga bagi sumber air yang mengalir ke Sungai Kapuas. Inisiatif Masyarakat Adat Bugau untuk mempertahankan wilayah hidupnya patut kita dukung. Melalui Kongres Adat Bugau kedua ini, mereka merapatkan ba

Nonton

Minggu lalu, saya dan istri mengajak anak kami, Damar (6th) dan Paksi (4th) nonton Spiderman 3 di Studio 21 Ayani. Ini merupakan pengalaman pertama anak-anak kami nonton film di gedung bioskop. Karena baru pertama, mereka menganggap gedung bioskop seperti rumah sendiri aja. Bayangkan, di dalam gedung mereka brisik bukan main. Teriak-teriak sesuka hatinya. Karuan saja, orang-orang yang lagi pada nonton merasa terganggu. Saya berusaha menenangkan anak-anak supaya tidak mengganggu penonton yang lain. Tapi sebentar saja, setelah itu mereka kembali brisik. Seakan tidak ada orang lain yang ikut menonton. Bukan cuma berisik, mereka juga bolak-balik ke kamar kecil. Ya pipislah. Ya eeklah. Aduh, capek deh. Tapi ya dasar namanya anak-anak. Apa lagi baru pertama kali nonton bioskop. Jadi saya cukup maklum lah.

Mimpi Paksi

Mentari belum lagi beranjak dari cakrawala. Paksi, anakku yang kedua tiba-tiba terbangun sambil menangis. Karuan saja ibunya langsung mendekapnya, sambil bertanya, "Dede kenapa nangis?". "Dede mimpikah?," lanjutnya. "Mana mainan kura-kura ninja Dede bu?," begitu ungkap Paksi yang biasa dipanggil Dede. Oh, rupanya Paksi, baru saja mimpi sedang bermain dengan boneka kura-kura ninja, seperti yang sering diiklankan di televisi swasta. Meski hanya bermimpi, tapi bagi Paksi yang usianya hampir 4 tahun, itu seperti riil adanya. Dia tidak mengerti apa bedanya mimpi dengan dunia nyata. Maka terus saja dia mencari-cari di mana mainannya itu berada.

Advokasi

Acap kali kita mendengar orang mengucapkan advokasi. Atau dalam pengertian sederhananya berarti pembelaan. Tujuan advokasi biasanya berupa perubahan kebijakan. Di mana kebijakan yang kita inginkan harus berpihak kepada kepentingan rakyat maupun lingkungan. Perubahan kebijakan mencakup tiga hal: baik isi, struktur, maupun kulturnya. Menurut Mansour Faqih, ada tiga lini dalam melakukan advokasi non litigasi. Lini pertama adalah pengorganisasian rakyat, hasilnya diharapkan tersedianya massa aksi. Lini kedua adalah kampanye, hasilnya diharapkan tersedianya aliansi yang masif. Dan lini ketiga adalah riset yang hasilnya adalah tersedianya alternatif kebijakan. Untuk mendukung kerja-kerja advokasi tersebut, haruslah tersedia sumberdaya yang memadai, baik orang, alat maupun dana. Dan untuk mengukur capaian kerjanya diperlukan adanya monitoring dan evaluasi secara terus-menerus.

Sungai Kapuas

Sungai Kapuas membentang dari Kapuas Hulu hingga Selat Karimata di Kalimantan Barat. Sungai yang panjangnya 1.143 km ini merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Di sini ditemukan tidak kurang dari 300 jenis ikan. Selain digunakan sebagai sarana transportasi air, Sungai Kapuas juga merupakan bahan baku air bersih bagi masyarakat Pontianak. Sayangnya saat ini Sungai Kapuas sudah tercemar oleh mercuri akibat penambangan emas yang tidak mengindahkan kelestariang lingkungan. Selain itu, sungai ini juga dicemari oleh limbah pabrik kelapa sawit, serta berbagai industri yang berjajar di sempadan sungai. Akankan Sungai Kapuas benar-benar tidak bisa lagi dikonsumsi?

Wamena

Ini gambar saya di Wamena. Tepatnya di Kampung Walaik. Waktu itu saya sedang melakukan evaluasi tentang program kemiskinan di sana. Tampak masyarakat Suku Lani sangat antusias berdiskusi tentang berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan berbagai pihak di kampungnya. Bila dibandingkan dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, mereka jauh sangat tertinggal. Namun demikian mereka tidak pernah menyerah dengan kondisi yang serba sangat terbatas itu.

Aceh

Blang Me, 2 bulan setelah dilanda gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004. Kebetulan saya sempat singgah di sana. Tampak pemukiman penduduk rata dengan tanah dilanda badai tsunami. Situasi seperti ini juga meliputi hampir seluruh pesisir Aceh kala itu.

Tertawa

Inilah tawa ceria anak-anakku. Paling depan, Adind (10 bulan), anak ketiga saya. Di belakangnya, Damar (6 tahun), anak pertama saya. Dan paling belakang, Paksi (4 tahun), anak kedua saya. Kalau lagi berkumpul, terutama kalau saya sedang bersama mereka, mereka selalu ceria. Tertawa, teriak-teriak selalu mengiringi hari-hari mereka. Mereka itulah permata hati saya. Merekalah sumber inspirasi saya. Kebahagiaan tertinggi saya, manakala saya bisa membahagiakan mereka. Tiada hari yang lebih membahagiakan saya, selain bersama anak-anak saya itu. Demi mereka, saya rela berbuat apa saja. Saya dan mereka serasa tak bisa dipisahkan. Saya cuma berharap mereka bisa selalu bahagia bersama saya. Sampai selama-lamanya.

Kesan Pertama

Blogger ini begitu menggoda saya. Selain mudah dibikin, juga cepat untuk updatenya. Sehingga ketika saya pertama membuka blog ini, saya jadi tergoda untuk membuatnya. Apalagi saya memang terbiasa menulis di blog. Dan mudah-mudahan dengan keleluasaan yang dimiliki blog ini, saya bisa tambah sering menulis di blog ini. Selamat mengikuti.