Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2008

29 Februari

Tahun ini kita akan menggenapkan bilangan hari menjadi 366. Berbeda dengan biasanya yang saban tahun kita akan melewatinya dengan 365 hari, mengacu pada peredaran bumi terhadap matahari (Tahun Syamsiah). Satu tahun menurut perhitungan Tahun Syamsiah sebetulnya terdiri dari 265 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik. Jika perhitungan ini diabaikan, maka setiap tahun kita akan kekurangan 1 hari. Menurut kalender Gregorian, setiap empat tahun sekali pada Bulan Februari akan ditambahkan 1 hari untuk mengokompensasi kekurangannya itu. Berdasarkan perhitungan ini, maka pada tahun yang habis dibagi empat, di Bulan Februari akan terdiri dari 29 hari. Inilah yang kita kenal dengan Tahun Kabisat. Namun demikian, pada tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (meski bisa habis dibagi empat), seperti misalnya Tahun 1900 bukan merupakan Tahun Kabisat, kecuali bisa dibagi habis dengan 400 (seperti Tahun 2000). Blogged with Flock

Rahasia Alam

Saya begitu tertarik menonton film The Secret. Film yang berdurasi 1,5 jam itu sebuah testimoni. Keseluruhan isinya adalah kesaksian dari orang-orang tentang bagaimana alam semesta merespon permintaan mereka. Inilah rahasia alam semesta. Alam akan bekerja untuk memenuhi permintaan manusia. Jadi tugas manusia gampang saja, tinggal minta. Biarlah alam semesta bekerja untuk mewujudkannya. Ingat cerita Al-Adin dengan lampu wasiatnya? Ya, Sang Jin memberikan kesempatan kepada Al-Adin untuk menyampaiakan 3 permintaan dan Sang Jin akan memenuhinya. Mirip seperti itu bekerjanya rahasia alam ini. Dan jauh lebih luas dari cerita Al-Adin tadi. Karena permintaan kita tidak dibatasi hanya tiga, tapi sebanyak apapun permintaan kita, alam semesta akan merespon. Jadi, apa keinginanmu?

Kecerdasan Majemuk

Saya baru kembali dari Kayu Tanam untuk fasilitasi Organisational Development Lembaga Bela Banua Talino (LBBT). Salah satu materi yang kami perkenalkan kepada kawan-kawan LBBT yakni tentang kecerdasan majemuk. Paling tidak, setiap orang memiliki 8 kecerdasan, antara lain: (1) verbal/linguistik, (2) musical/rhythmic, (3) logical/mathematical, (4) visual/spatial, (5) body/kinesthetic, (6) intrapersonal, (7) interpersonal, dan (8) natural. Sayangnya, selama ini kita hanya menggunakan sedikit saja dari seluruh kecerdasan yang kita miliki itu. Akibatnya, sering kali kita jadi tidak optimal dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ini bisa dipahami, sebab semenjak kita menginjakkan bangku sekolah dasar, seluruh kecerdasan yang kita miliki itu tidak pernah dipergunakan. Di sekolah, anak yang dianggap cerdas bila nilai matematika selalu 10. Pada hal, masih ada 7 kecerdasan lainnya yang bisa dikembangkan. Sayangnya, kita pun lantas mengamini saja pola-pola yang dikembangkan di sekolah itu. Saya p

Herkulana Rini

Hujan sepanjang jalan tak menghalangiku mengunjungi Kampung Kampuh. Dari Pontianak diperlukan waktu sekitar 6 hingga 7 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor untuk sampai di Kampung Kampuh. Sampai di Bonti, masih ditemukan jalan beraspal. Namun lepas ibu kota kecamatan itu kita hanya akan menemukan jalan tanah yang kadang sangat licin di kala hujan. Beberapa kali kendaraan yang saya tumpangi terpelosok dalam kubangan lumpur. Turun dari kendaraan lalu mendorongnya supaya keluar dari kubangan adalah hal biasa di areal perkebunan kelapa sawit PT Mitra Austral Sejahtera (MAS) itu. Kelelahan karena mendorong kendaraan seakan terbayar lunas sesampainya di Kampung Kampuh. Gerimis masih turun rintik-ritik ketika saya memasuki beranda rumah Herkulana Rini. Sore itu, Bu Rini, biasa Herkulana Rini dipanggil, menyambut kami dengan hidangan kopi hangat. Tak ketinggalan, ia juga menyuguhkan jagung manis rebus yang baru dipetiknya dari kebun pagi hari. Melihat kedatanganku, beberapa tet