Langsung ke konten utama

Gali Potensi Wilayah, Pemprov Gandeng Kemitraan

Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kemitraan terus bergulir. Sebagai tindak lanjut MoU yang dibuat, Selasa (23/2) lalu, digelar sosialisasi dan konsultasi publik di Kantor Camat Mantangai. Apa hasilnya?

Minimnya pengetahuan tentang pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, pelayanan publik, keterampilan, kesehatan, kebakaran hutan, dan lahan merupakan sebagian masalah yang dihadapi masyarakat desa di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.

Persoalan ini terungkap dalam sosialisasi dan konsultasi publik rencana induk rehabilitasi dan revitalisasi kawasan pengembangan lahan gambut (Masterplan PLG) di Kalteng, di Aula Kantor Camat Mantangai, dua hari lalu.

Tidak itu saja. Dari pertemuan tersebut juga diketahui masalah lain dihadapi masyarakat. Antara lain, infrastruktur desa terutama jalan, keterbatasan modal usaha untuk membuka dan mengolah lahan, serta harga jual hasil pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan rendah.

Di samping itu, konflik lahan antara masyarakat lokal dengan perusahaan yang masuk ke wilayah tersebut juga merupakan masalah tersendiri, selain pengolahan limbah perusahaan yang dianggap kurang baik.

Kegiatan dalam rangka penyusunan rencana aksi ini, kerja sama antara Pemprov Kalteng dengan kemitraan bagi pembaruan tata pemerintahan atas dukungan Pemerintah Belanda sebagai tindak lanjut dari penyusunan masterplan PLG.

Project Manager Kemitraan di Kalteng Joko Waluyo kepada Tabengan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi dan potensi wilayah yang lebih menyeluruh dari pemangku kepentingan dalam melakukan rehabilitasi dan revitalisasi pengembangan lahan gambut di Kalteng.

“Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari MoU antara Pemprov Kalteng dan kemitraan, dan sebagai pelaksana di lapangan kawan-kawan dari Centre for Analysis Good Governance Reform (CAGGAR) yang didukung sepenuhnya oleh Partnership for Governance Reform(Kemitraan),” kata Joko.

Tabengan yang diundang khusus untuk melihat secara langsung kegiatan ini di Mantangai, melihat antusiasnya masyarakat mengikuti hingga acara berakhir. Kegiatan yang dibantu fasilitator dari CAGGAR juga merumuskan rencana aksi, seperti untuk bidang infrastruktur dirumuskan perbaikan jalan dan jembatan, pengerasan jalan dengan sirtu.

Rencana aksi lainnya, pengadaan bibit unggul dan bantuan pencetakan sawah serta membuka akses pasar dengan membuat jaringan agribisnis. Peran pemerintah diminta sebagai donatur, pembinaan dan memberikan pelatihan bagi kemajuan usaha-usaha masyarakat sekitar.

Sementara masyarakat berperan sebagai perencana kegiatan di wilayahnya, pelaksana dan melakukan perawatan atau pemeliharaan dengan keswadayaan yang memungkinkan serta pengawasan terhadap pembangunan.

Menurut Joko, sebagian hasil dari sosialisasi dan konsultasi publik ini akan dibawa dan dibahas kembali di Musrenbang tingkat kecamatan sebagai bahan untuk dibawa di Musrenbang kabupaten.

Dikatakan, kegiatan ini bukan hanya dilakukan di wilayah Kecamatan Mantangai, tapi dilakukan di 22 kecamatan yang terdiri dari 227 desa utamanya di kawasan eks PLG.(str)

http://www.hariantabengan.com/news/read/gali-potensi-wilayah-pemprov-gandeng-kemitraan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Dasar

Ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Damar. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia menginjakkan kaki di Sekolah Dasar. Tepatnya di SD Bruder Nusa Indah Pontianak. Bagi kebanyakan orang, SD adalah tempat pertama untuk mengenal dunia sekolah. Namanya aja Sekolah Dasar. Namun sebelum memasuki SD, Damar telah masuk di Taman Kanak-kanak Primanda Untan. Mungkin karena namanya TK jadi gak dianggap sekolah, tapi tempat bermain. Namanya khan ada tamannya hehe. OK nak, selamat mengenal dunia yang baru ya. Belajarlah yang tekun, raihlah cita-citamu setinggi langit. Kamu sekarang sudah jadi anak sekolah. Tapi gak kayak Si Doel khan?

Dedeng Alwi

Semak itu dibiarkan tumbuh liar. Kota Palu terasa panas, ketika kakiku menapaki komplek pekuburan itu. Di sini, bersemayam damai jasad sahabatku, Dedeng Alwi. Seorang sahabat yang sangat berkesan dalam hidupku. Tuhan punya rahasia. Dialah yang menentukan kapan saatnya seorang anak manusia dipanggil pulang. Termasuk sahabatku ini, dia dipanggil pulang dalam usia yang belum terlalu tua. Meski sesungguhnya, masih banyak kerja di dunia ini. Dari tanggannya, lahir berpuluh-puluh aktivis lingkungan yang pro rakyat. Maklum, almarhum adalah salah satu dedengkot aktivis LSM di Palu. Karena itu pulalah, aku mengenal sosok almarhum sebagai guru bertangan dingin. Bung, semoga engkau damai di sisi Tuhan Yang Maha Mengerti. Aku sangat kehilangan, sosok sahabat seperti kamu.

Kaki Pelangi

Ini kejadian yang sangat langka. Rabu 27 Juni 2007, sekitar jam 3 sore, Damar anak pertamaku teriak-teriak memanggil ibunya. "Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya. Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya. Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya. Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi. Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.