Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2007

Kaki Pelangi

Ini kejadian yang sangat langka. Rabu 27 Juni 2007, sekitar jam 3 sore, Damar anak pertamaku teriak-teriak memanggil ibunya. "Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya. Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya. Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya. Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi. Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.

Petani Sawit

Saya baru kembali dari Bodok. Di sana saya memfasilitasi Rapat Kerja Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS). Selama 3 hari saya bergumul dengan 50 orang petani sawit dari berbagai wilayah di Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini saya kemas dengan metode fasilitasi vibrant. Sessi pertama saya gunakan teknik discovery . Saya ajak peserta untuk menemukan pengalaman sukses diri maupun organisasi sebagai modal awal untuk melangkah ke depan. Hasilnya sungguh dasyat. Meski SPKS baru berumur setahun, ternyata organisasi ini sudah sangat diperhitungkan di tingkat lokal. Salah satu dampaknya adalah naiknya harga tandan buah segar (TBS) produksi petani. Bila sebelum ada SPKS harga TBS tertinggi di kisaran Rp 500 per kg, maka setelah para petani membentuk organisasi ini harganya meningkat menjadi Rp 1.200 per kg. Sessi kedua saya lanjutkan dengan teknik dream . Peserta saya ajak untuk memimpikan situasi yang diharapkan terjadi pada petani sawit 5 tahun yang akan datang. Pada intinya mereka memimpikan "

Puning

Akhir tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi Sungai Puning di daerah Buntok, Kalimantan Tengah. Wilayah Sungai Puning merupakan kawasan ekosistem air hitam. Konon di dunia hanya ada 2 ekosistem air hitam. Satu lagi di daerah Amazon, Brasil. Meski nampak hitam, namun bila kita ambil airnya sesungguhnya jernih. Waran hitam lebih dipengaruhi oleh warna permukaan tanah yang berupa gambut. Tanah gambut terbentuk dari serasah tumbuh-tumbuhan yang hidup ribuan tahun yang lalu. Masyarakat yang tinggal di kawasan ini, membangun rumah terapung di pinggir sungai. Rumah terapung ini dikenal dengan nama lanting . Pilihan tinggal di rumah terapung ini sesuai dengan kondisi alam setempat. Maklum saja, bila musim penghujan tiba, ketinggian air bisa mencapai 20 meter. Bayangkan kalau mereka harus tinggal di darat, bisa tenggelam nanti. Saat musim penghujan tiba, biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengambil kayu. Sayangnya mereka hanya bisa menikmati sisa-sisa kayu yang telah dibaba

Model

Beginilah lenggak-lenggok Damar Keina Lebaying. Bak peragawan, ia menunjukkan kepiawaiannya di atas catwalk. Melangkah pasti di depan para penonton yang memadati sekolahnya pada peringatan Hari Kartini, 21 April 2007 yang lalu. Dari sekian puluh kawan-kawannya, kebetulan hanya Damar, begitu nama panggilannya, yang mengenakan busana adat Dayak Kantu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Awalnya dia menolak memakai pakaian adat. Mungkin gerah dan tidak biasa. Namun setelah dipakainya, eh dia malah senang dan bangga tampil di hadapan khalayak yang hadir pada saat itu. Dia bangga bisa tampil beda dibanding kawan-kawannya yang berpakaian adat yang lain dan tampak sudah umum dilihat orang. Itulah penampilan Damar pada Hari Kartini di sekolahnya.

Sangalaki

Akhir tahun lalu saya punya kesempatan berkunjung ke Kalimantan Timur. Salah satu tempat yang saya kunjungi yaitu Pulau Sangalaki di Gugus Kepulauan Derawan. Pulau Sangalaki menjadi begitu terkenal di dunia karena di sini surganya penyu. Hingga tidak mengherankan jika banyak lembaga konservasi internasional mendirikan stasiun monitoring penyu di Sangalaki. Konon, Pulau Sangalaki merupakan salah satu tempat di dunia di mana, penyu mencari makan, kawin dan bertelur di sini. Selain penyu hijau, ada juga penyu sisik yang berada di perairan Kepulauan Derawan. Telur, daging dan tempurung penyu masih banyak diburu orang. Hingga populasi penyu di sini mulai terancam. Sebetulnya bukan masyarakat lokal yang memburu penyu. Mereka adalah toke-toke dari luar yang bermodal besar. Upaya konservasi penyu tanpa meperhatikan eksistensi masyarakat lokal, sama artinya dengan membunuh mereka secara perlahan. Oleh karenanya, menjadi suatu keniscayaan bagi para penyelamat penyu untuk melibatkan masyarakat

Empat

Tak terasa, Paksi sudah empat tahun, tanggal 26 Mei yang lalu. Perayaan sederhana digelar di rumah neneknya. Seperti biasa, neneknya bikin kue ulang tahun. Temen-temen dekat Paksi turut diundang untuk sama-sama makan kue. Happy birthday Paksi, semoga kamu sehat selalu dan makin pinter aja, ya nak.