Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

Kali Kedua

Ini kali kedua Paksi masuk rumah sakit. Yang pertama dulu ketika umurnya baru 2 tahun. Namun sakitnya sama saja, diare. Karena Paksi agak sedikit susah makan, maka asupan makanan harus diberikan lewat infus agar menurunnya jumlah cairan di dalam tubuhnya bisa segera dipulihkan. Syukurlah, begitu opname di RS Ibu dan Anak Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak, kondisi tubuhnya langsung membaik. Dia cuma menginap 2 malam di rumah sakit. Pagi ini dia sudah diizinkan pulang oleh dokter Dina yang merawatnya. Meski terkesan penyakit biasa-biasa saja, namun berdasarkan catatan departemen kesehatan, diare merupakan penyebab kematian yang tidak bisa dipandang enteng. Tiap tahun, rata-rata 100.000 orang meninggal dunia karena diare di seluruh Indonesia. Jadi waspadalah dengan penyakit yang kadang dianggap remeh ini. Paling mudah ya antisipasi saja dengan baik. Terutama jangan jajan sembarangan. hehehe

Pengalaman Pertama

Nek, gimana cara belinya? Begitulah pertanyaan Damar pada Neneknya. Rupanya, selama ini Damar belum pernah membeli jajan sendiri. Sehingga ia tidak tau bagaimana caranya membeli jajan. Meski sudah duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar, namun Damar tidak pernah jajan sendiri. Selama ini, ibunya selalu membawakan makanan dan minuman dari rumah. Kebetulan kemarin Damar diantar Neneknya sekolah. Ibunya lupa membawakan kotak makanannya. Lalu Neneknya memberikan uang seribu rupiah untuk jajan pada saat istirahat. Namun begitu terima uang dari Neneknya, Damar malah bertanya pada Neneknya, bagaimana caranya membeli jajanan di sekolah. Dengan sabar, Neneknya mengajarinya. Nanti Abang, begitu Damar biasa disapa, bilang saja ke penjaga kantin sekolah, mau beli donat, lalu kasihkan uangnya. Seribu dapat satu donat. Begitu Neneknya mengajari Damar beli jajanan di kantin sekolah. Setelah tahu caranya membeli jajanan itu, Damar dengan yakin masuk kelas. Ketika bel tanda istirahat dibunyikan, ia cepat

Ngigau Rrrrrrrz

Lama gak nulis di blog. Bukan karena gak ada akses internet, tapi lagi gak sempat aja. Dan sekarang saya coba nulis lagi. Ini cerita tentang Paksi, anak kedua saya. Ceritanya begini. Dalam satu minggu terakhir ini, Paksi sedang senang-senangnya bilang Rrrrrrrz. Bahkan sampai kebawa-bawa dalam tidurnya. Maklum saja, meski sudah duduk di TK B, ia belum bisa bilang R. Sebagai contoh, kalo menyebut rumah dia akan bilang lumah. Tapi kalo menyebut kamar, dia akan bilang kamang. Jadi huruf R bila di depan kata ia akan menyebutnya L, sedangkan bila diakhir kata akan menyebutnya NG. Kami tidak bosan-bosannya untuk melatih dia bilang R, terutama neneknya. Dan akhirnya dia bisa juga menyebut huruf R dengan jelas. Piring, adalah kata pertama yang menjadikannya bisa bilang R dengan jelas. Sekarang, hampir setiap hari dia mengucapkan kata R dengan jelas, meski kadang terlalu panjang, seperti Rrrrrrz. Mungkin karena saking seringnya latihan bilang R, sampai-sampai dalam tidurnya dia sering mengigau R