Setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu, kini giliran harga BBM yang tak terkendali di tingkat pengecer. Di pom-pom bensin di kota Pontianak tampak antrian kendaraan untuk mengisi BBM. Karuan saja, tidak beberapa lama stok BBM habis di pom bensin. Kita masih bisa mendapatkan BBM di pedagang pengecer di pinggir jalan. Namun soal harga jangan ditanya. Jika di pom harga bensin dijual Rp 6.000 per liter, di pedagang kita harus mengeluarkan uang sampai Rp 9.000 untuk mendapatkan seliter bensin. Ini saya alami sendiri tadi pagi. Bahkan kawan saya bilang, tadi malam ia membeli bensin seharga Rp 10.000 per liter. Kenapa BBM jadi sulit didapat? Ironisnya justru setelah harga BBM dinaikkan. Ulah para spekulan kah? Atau ini merupakan bukti bahwa pemerintahan SBY gagal menyediakan salah satu bahan kebutuhan pokok rakyat? Entahlah, hanya SBY yang tahu. Yang pasti, makin hari BBM makin melambung tinggi. Makin sulit terjangkau rakyat kecil.