Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2008

Kekuatan Politik Alternatif

PNLH IX Mataram tiga tahun lalu, mengamanatkan agar Walhi membangun kekuatan politik alternatif. Namun demikian tidak lantas Walhi harus berubah menjadi partai politik. Hal ini yang kembali ditegaskan Chalid Muhammad, Direktur Eksekutif Walhi pada pembukaan PNLH X di Pasar Seni Gabusan, Jogja, Kamis, 17 April 2008. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana Walhi akan membangun kekuatan politik alternatif itu?. Emmy Hafild, Direktur Eksekutif Walhi periode 1996-2002, memberikan formula. Seharunya Walhi membuka peluang seluas-luasnya bagi keanggotaan individu. Ia memberikan contoh seperti Green Peace. Sayangnya draft perubahan statuta Walhi justru akan menghapus keanggotaan individu. Ini paradoks. Kekuatan politik alternatif hanya mungkin bisa dibangun oleh kekuatan orang-orang yang menjadi pendukung utama Walhi. Jadi perlu dibuang jauh-jauh pikiran untuk menghapuskan keanggotaan individu, bila Walhi benar-benar serius akan membangun kekuatan politik alternatif. Blogged with the Flock B

Kematian Bayi

Akhir bulan lalu dan awal bulan ini, saya berkesempatan mengunjungi Garut dan Banda Aceh. Adalah Penala yang bermurah hati mengajak saya untuk mendampingi para fasilitator Dinas Kesehatan di kedua daerah itu mengelola lokakarya perencanaan program penurunan kematian ibu dan anak. Ironis memang, ketika angka kematian ibu dan anak, termasuk bayi dan bayi baru lahir masih cukup tinggi, banyak orang masih tidak ngeh!. Termasuk mereka yang justru mempunyai kewenangan untuk menentukan anggaran bidang kesehatan. Tarik menarik kepentingan antarsektor masih cukup tinggi di negeri ini. Debat mana yang lebih penting antara sektor kesehatan, atau sektor pendidikan, atau sektor ekonomi, masih mewarnai gedung-gedung dewan yang katanya terhormat. Sementara debat kusir masih berlangsung di gedung-gedung yang megah itu, ratusan bayi (dan bayi baru lahir), anak atau bahkan ibu yang sedang melahirkan terus bergelimpangan meregang nyawa setiap harinya. Mereka yang menjadi korban, bukan karena bodoh atau t

Bebas Utang

Mungkinkah Indonesia bebas utang? Pertanyaan ini yang coba dijawab dalam Pertemuan Nasional Koalisi Anti-Utang (KAU) pada 12-14 April 2008 di Jogja. Bila merujuk pada sumberdaya yang dimiliki, tentunya pertanyaan tersebut mudah saja dijawab. Kita tahu persis, negeri yang terbentang di zamrud khatulistiwa ini, teramat kaya dengan sumberdaya alamnya. Namun ironisnya, negeri ini juga memiliki utang yang tidak sedikit. Para pemimpin negeri ini memang kurang begitu cerdas mengelola sumberdaya yang dimilikinya. Mereka lebih memilih jalan pintas untuk menggerakkan perekonomian negara, yakni melalui utang luar negeri. Akibatnya, bangsa ini terperangkap dalam jebakan utang yang seakan tiada akan pernah berakhir. Saya pikir, sudah saatnya kita mulai memikirkan kekuatan diri sendiri. Mulailah dari kampung untuk memajukan negeri besar ini. Lupakan utang, utang dan utang untuk mengongkosi pembangunan yang justru tidak dirasakan oleh orang-orang di kampung. Blogged with the Flock Browser

Pertemuan Aktivis Lingkungan

Jogja dipilih oleh para aktivis lingkungan hidup Indonesia untuk menggelar pertemuan tiga tahunan. Tepatnya di Pasar Seni Gabusan, pada 17-22 April 2008, akan diselenggarakan Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup X. Serangkaian aktivitas akan digelar di sana. Tidak terkecuali pemilihan fungsionari Walhi yang baru. Tercatat ada 4 kandidat yang bakal bersaing untuk memperebutkan posisi Direktur Walhi mendatang. Mereka antara lain, Berry N. Forqan (Direktur Walhi Kalimantan Selatan), Slamet Daryoni (Direktur Walhi Jakarta), Farah Sofa (Deputy Direktur Walhi), dan Nur Hidayati (mantan Kepala Divisi Kampanye Walhi). Siapakah yang bakal memenangi kompetisi 3 tahunan ini? Kita tunggu saja hasilnya di Jogja. Yang jelas mereka semua adalah kader-kader terbaik Walhi saat ini. Selamat berkompetisi secara fair! Blogged with the Flock Browser