Ini kejadian yang sangat langka. Rabu 27 Juni 2007, sekitar jam 3 sore, Damar anak pertamaku teriak-teriak memanggil ibunya.
"Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya.
Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya.
Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya.
Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi.
Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.
"Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya.
Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya.
Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya.
Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi.
Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.
Komentar
menurut mbah tatang, pelangi tidak boleh ditunjuk. sebab, dapat menyebabkan buruk kokot (bahasa kanayatn) "busuk tangan". tapi tak taulah kan... masing - masng punya kepercayaan.
ada kemungkinan pada saat itu ada embun atau tetesan air yang kemudian berperan jadi prisma dan pantulan pelangin-nya mulai dari tanah yang 3 meteran dari sang damar.
Ingat praktek fisika di SMA. (tatang dan ronny)