Akhir tahun lalu saya punya kesempatan berkunjung ke Kalimantan Timur. Salah satu tempat yang saya kunjungi yaitu Pulau Sangalaki di Gugus Kepulauan Derawan.
Pulau Sangalaki menjadi begitu terkenal di dunia karena di sini surganya penyu. Hingga tidak mengherankan jika banyak lembaga konservasi internasional mendirikan stasiun monitoring penyu di Sangalaki.
Konon, Pulau Sangalaki merupakan salah satu tempat di dunia di mana, penyu mencari makan, kawin dan bertelur di sini. Selain penyu hijau, ada juga penyu sisik yang berada di perairan Kepulauan Derawan.
Telur, daging dan tempurung penyu masih banyak diburu orang. Hingga populasi penyu di sini mulai terancam. Sebetulnya bukan masyarakat lokal yang memburu penyu. Mereka adalah toke-toke dari luar yang bermodal besar.
Upaya konservasi penyu tanpa meperhatikan eksistensi masyarakat lokal, sama artinya dengan membunuh mereka secara perlahan.
Oleh karenanya, menjadi suatu keniscayaan bagi para penyelamat penyu untuk melibatkan masyarakat dalam melakukan kegiatan konservasi di Pulau Sangalaki.
Pulau Sangalaki menjadi begitu terkenal di dunia karena di sini surganya penyu. Hingga tidak mengherankan jika banyak lembaga konservasi internasional mendirikan stasiun monitoring penyu di Sangalaki.
Konon, Pulau Sangalaki merupakan salah satu tempat di dunia di mana, penyu mencari makan, kawin dan bertelur di sini. Selain penyu hijau, ada juga penyu sisik yang berada di perairan Kepulauan Derawan.
Telur, daging dan tempurung penyu masih banyak diburu orang. Hingga populasi penyu di sini mulai terancam. Sebetulnya bukan masyarakat lokal yang memburu penyu. Mereka adalah toke-toke dari luar yang bermodal besar.
Upaya konservasi penyu tanpa meperhatikan eksistensi masyarakat lokal, sama artinya dengan membunuh mereka secara perlahan.
Oleh karenanya, menjadi suatu keniscayaan bagi para penyelamat penyu untuk melibatkan masyarakat dalam melakukan kegiatan konservasi di Pulau Sangalaki.
Komentar