Kata "pembangunan" biasanya selalu dikaitkan dengan pertumbuhan. Maklum saja, terminologi ini berasal dari paham ekonomi liberal yang sangat suka dengan pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, saking sukanya dengan pertumbuhan, maka pembangunan itu sendiri pada akhirnya mengabaikan pemerataan.
Kita bisa terjadinya kesenjangan pembangunan di mana-mana, baik antara kota dan desa, atau antara jawa dan luar jawa, hingga antara negara maju dengan negara berkembang, seperti halnya Indonesia ini. Akibatnya, hasil-hasil pembangunan pun hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Selain berakibat pada terciptanya kesenjangan, pembangunan juga sering kali menimbulkan kerusakan sumber-sumber kekayaan alam dan lingkungan hidup. Sebut saja misalnya pembangunan Proyek Lahan Gambut (PLG) 1 juta hektar di Kalimantan Tengah.
Alih-alih mau meningkatkan produksi beras nasional, PLG justru telah merusak hutan rawa gambut yang merupakan penyangga ekosistem. Akibat pembukaan hutan rawa gambut ini, berjuta-juta ton karbon dilepas ke udara. Lepasnya karbon ke udara ini pada gilirannya akan berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim akibat efek gas rumah kaca.
Melihat kenyataan tersebut, masihkah kita bernafsu untuk melakukan pembangunan? Apakah tidak lebih bijak bila pembangunan berhanti dulu untuk sementara waktu?
Kita bisa terjadinya kesenjangan pembangunan di mana-mana, baik antara kota dan desa, atau antara jawa dan luar jawa, hingga antara negara maju dengan negara berkembang, seperti halnya Indonesia ini. Akibatnya, hasil-hasil pembangunan pun hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Selain berakibat pada terciptanya kesenjangan, pembangunan juga sering kali menimbulkan kerusakan sumber-sumber kekayaan alam dan lingkungan hidup. Sebut saja misalnya pembangunan Proyek Lahan Gambut (PLG) 1 juta hektar di Kalimantan Tengah.
Alih-alih mau meningkatkan produksi beras nasional, PLG justru telah merusak hutan rawa gambut yang merupakan penyangga ekosistem. Akibat pembukaan hutan rawa gambut ini, berjuta-juta ton karbon dilepas ke udara. Lepasnya karbon ke udara ini pada gilirannya akan berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim akibat efek gas rumah kaca.
Melihat kenyataan tersebut, masihkah kita bernafsu untuk melakukan pembangunan? Apakah tidak lebih bijak bila pembangunan berhanti dulu untuk sementara waktu?
Komentar
sukses juga buatmu.