Hari ini Paksi mulai sekolah. Meski sebelumnya aku sempat was-was, apakah dia mau sekolah. Namun akhirnya dia mau juga berangkat ke sekolah. Paksi Lalang Sambegana, anak kedua saya itu sekolah di Taman Kanak-Kanak Bruder Nusa Indah.
Aku berbagi tugas dengan istriku. Dia yang antar dan nungguin Paksi bersama Damar di sekolah. Sementara aku nungguin si bungsu, Adind di rumah. Paksi duduk di kelas B2. Sedangkan abangnya di kelas 2A, SD Bruder Nusa Indah.
Menurut laporan istriku, kelakuan Paksi pada hari pertama masuk sekolah cukup lucu. Apa yang lucu? Ketika diabsen dan dipanggil namanya, Paksi perlahan-lahan mengacungkan jarinya tapi gak tinggi. Dia hanya mangangkat jarinya sebatas dada, sambil matanya melirik ke kiri dan ke kanan, disertai mulutnya yang dimenceng-mencengkan.
Tidak itu saja. Ketika ditanya sama bu gurunya, siapa yang masih ngompol? Dia pun kembali mengacungkan jarinya sebatas dada. Duh lucunya Paksi. Karena kelakuannya yang lucu itu, kadang kami menjulukinya "mauneh" alias manusia unik dan aneh, mengutip salah satu mata acara di televisi swasta.
Aku berbagi tugas dengan istriku. Dia yang antar dan nungguin Paksi bersama Damar di sekolah. Sementara aku nungguin si bungsu, Adind di rumah. Paksi duduk di kelas B2. Sedangkan abangnya di kelas 2A, SD Bruder Nusa Indah.
Menurut laporan istriku, kelakuan Paksi pada hari pertama masuk sekolah cukup lucu. Apa yang lucu? Ketika diabsen dan dipanggil namanya, Paksi perlahan-lahan mengacungkan jarinya tapi gak tinggi. Dia hanya mangangkat jarinya sebatas dada, sambil matanya melirik ke kiri dan ke kanan, disertai mulutnya yang dimenceng-mencengkan.
Tidak itu saja. Ketika ditanya sama bu gurunya, siapa yang masih ngompol? Dia pun kembali mengacungkan jarinya sebatas dada. Duh lucunya Paksi. Karena kelakuannya yang lucu itu, kadang kami menjulukinya "mauneh" alias manusia unik dan aneh, mengutip salah satu mata acara di televisi swasta.
Komentar