Akhir bulan lalu dan awal bulan ini, saya berkesempatan mengunjungi Garut dan Banda Aceh. Adalah Penala yang bermurah hati mengajak saya untuk mendampingi para fasilitator Dinas Kesehatan di kedua daerah itu mengelola lokakarya perencanaan program penurunan kematian ibu dan anak.
Ironis memang, ketika angka kematian ibu dan anak, termasuk bayi dan bayi baru lahir masih cukup tinggi, banyak orang masih tidak ngeh!. Termasuk mereka yang justru mempunyai kewenangan untuk menentukan anggaran bidang kesehatan.
Tarik menarik kepentingan antarsektor masih cukup tinggi di negeri ini. Debat mana yang lebih penting antara sektor kesehatan, atau sektor pendidikan, atau sektor ekonomi, masih mewarnai gedung-gedung dewan yang katanya terhormat.
Sementara debat kusir masih berlangsung di gedung-gedung yang megah itu, ratusan bayi (dan bayi baru lahir), anak atau bahkan ibu yang sedang melahirkan terus bergelimpangan meregang nyawa setiap harinya.
Mereka yang menjadi korban, bukan karena bodoh atau terlalu percaya pada faraji (dukun bayi). Melainkan karena negara yang tidak becus menyelenggarakan kesehatan murah dan berkualitas bagi rakyatnya.
Sampai kapan kita harus menunggu ada tindakan konkrit dari para elit politik untuk segera menurunkan angka kematian ibu, bayi, bayi baru lahir dan anak-anak pewaris peradaaban negeri ini kelak?
Ironis memang, ketika angka kematian ibu dan anak, termasuk bayi dan bayi baru lahir masih cukup tinggi, banyak orang masih tidak ngeh!. Termasuk mereka yang justru mempunyai kewenangan untuk menentukan anggaran bidang kesehatan.
Tarik menarik kepentingan antarsektor masih cukup tinggi di negeri ini. Debat mana yang lebih penting antara sektor kesehatan, atau sektor pendidikan, atau sektor ekonomi, masih mewarnai gedung-gedung dewan yang katanya terhormat.
Sementara debat kusir masih berlangsung di gedung-gedung yang megah itu, ratusan bayi (dan bayi baru lahir), anak atau bahkan ibu yang sedang melahirkan terus bergelimpangan meregang nyawa setiap harinya.
Mereka yang menjadi korban, bukan karena bodoh atau terlalu percaya pada faraji (dukun bayi). Melainkan karena negara yang tidak becus menyelenggarakan kesehatan murah dan berkualitas bagi rakyatnya.
Sampai kapan kita harus menunggu ada tindakan konkrit dari para elit politik untuk segera menurunkan angka kematian ibu, bayi, bayi baru lahir dan anak-anak pewaris peradaaban negeri ini kelak?
Blogged with the Flock Browser
Komentar