Mungkinkah Indonesia bebas utang? Pertanyaan ini yang coba dijawab dalam Pertemuan Nasional Koalisi Anti-Utang (KAU) pada 12-14 April 2008 di Jogja.
Bila merujuk pada sumberdaya yang dimiliki, tentunya pertanyaan tersebut mudah saja dijawab. Kita tahu persis, negeri yang terbentang di zamrud khatulistiwa ini, teramat kaya dengan sumberdaya alamnya. Namun ironisnya, negeri ini juga memiliki utang yang tidak sedikit.
Para pemimpin negeri ini memang kurang begitu cerdas mengelola sumberdaya yang dimilikinya. Mereka lebih memilih jalan pintas untuk menggerakkan perekonomian negara, yakni melalui utang luar negeri. Akibatnya, bangsa ini terperangkap dalam jebakan utang yang seakan tiada akan pernah berakhir.
Saya pikir, sudah saatnya kita mulai memikirkan kekuatan diri sendiri. Mulailah dari kampung untuk memajukan negeri besar ini. Lupakan utang, utang dan utang untuk mengongkosi pembangunan yang justru tidak dirasakan oleh orang-orang di kampung.
Bila merujuk pada sumberdaya yang dimiliki, tentunya pertanyaan tersebut mudah saja dijawab. Kita tahu persis, negeri yang terbentang di zamrud khatulistiwa ini, teramat kaya dengan sumberdaya alamnya. Namun ironisnya, negeri ini juga memiliki utang yang tidak sedikit.
Para pemimpin negeri ini memang kurang begitu cerdas mengelola sumberdaya yang dimilikinya. Mereka lebih memilih jalan pintas untuk menggerakkan perekonomian negara, yakni melalui utang luar negeri. Akibatnya, bangsa ini terperangkap dalam jebakan utang yang seakan tiada akan pernah berakhir.
Saya pikir, sudah saatnya kita mulai memikirkan kekuatan diri sendiri. Mulailah dari kampung untuk memajukan negeri besar ini. Lupakan utang, utang dan utang untuk mengongkosi pembangunan yang justru tidak dirasakan oleh orang-orang di kampung.
Blogged with the Flock Browser
Komentar