Langsung ke konten utama

Pengendali Udara

Beginilah jadinya kalo bayi umur 1,5 tahun jadi korban televisi. Adind tiba-tiba berubah jadi Avatar, tokoh film kartun yang saban hari diputar di salah satu televisi swasta.

Konon dia Avatar yang terakhir, Sang Pengendali Udara. Ia dilahirkan kembali untuk menumpas keanggkara murkaan yang dikobarkan negara api.

Hanya Avatar yang telah menguasai empat jurus pengendalian udara, air, tanah, dan api yang mampu menghentikan nafsu Kepala Suku Pengendali Api.

Anda boleh percaya boleh tidak. Yang pasti serial Avatar menjadi tontonan anak-anak kita saat ini. Bila takut anak anda turut jadi korban, segeralah matikan televisi. Kalau masih tidak mempan juga, jual saja televisinya. Selamat mencoba.

Komentar

Ithoy mengatakan…
Aiih..mukanya pas bwt ngegantiin muka Ang the last airbender. Sekilas saya liat seperti muka kartunya. Tapi diliat beber-bener baru ketahuan kalo mukanya Ang udah ganti, hehe.

Ga cuma anak-anak..saya juga suka tuh nonton Avatar. Saya suka serius nonton Avatar, pernah ampe bawa pinsil dan kertas ke depan TV. Sekedar buat nyatet word of wisdom Uncle Iroh si pamannya Pangeran Zuko. :p

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Dasar

Ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Damar. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia menginjakkan kaki di Sekolah Dasar. Tepatnya di SD Bruder Nusa Indah Pontianak. Bagi kebanyakan orang, SD adalah tempat pertama untuk mengenal dunia sekolah. Namanya aja Sekolah Dasar. Namun sebelum memasuki SD, Damar telah masuk di Taman Kanak-kanak Primanda Untan. Mungkin karena namanya TK jadi gak dianggap sekolah, tapi tempat bermain. Namanya khan ada tamannya hehe. OK nak, selamat mengenal dunia yang baru ya. Belajarlah yang tekun, raihlah cita-citamu setinggi langit. Kamu sekarang sudah jadi anak sekolah. Tapi gak kayak Si Doel khan?

Dedeng Alwi

Semak itu dibiarkan tumbuh liar. Kota Palu terasa panas, ketika kakiku menapaki komplek pekuburan itu. Di sini, bersemayam damai jasad sahabatku, Dedeng Alwi. Seorang sahabat yang sangat berkesan dalam hidupku. Tuhan punya rahasia. Dialah yang menentukan kapan saatnya seorang anak manusia dipanggil pulang. Termasuk sahabatku ini, dia dipanggil pulang dalam usia yang belum terlalu tua. Meski sesungguhnya, masih banyak kerja di dunia ini. Dari tanggannya, lahir berpuluh-puluh aktivis lingkungan yang pro rakyat. Maklum, almarhum adalah salah satu dedengkot aktivis LSM di Palu. Karena itu pulalah, aku mengenal sosok almarhum sebagai guru bertangan dingin. Bung, semoga engkau damai di sisi Tuhan Yang Maha Mengerti. Aku sangat kehilangan, sosok sahabat seperti kamu.

Kaki Pelangi

Ini kejadian yang sangat langka. Rabu 27 Juni 2007, sekitar jam 3 sore, Damar anak pertamaku teriak-teriak memanggil ibunya. "Ibu, ibu, ibu sini lihat ada pelangi di depan rumah kita," teriaknya. Ada apa dengan pelangi? bukankah melihat pelangi itu hal biasa? pikir ibunya. Memang betul, kalau kita melihatnya pelangi di atas langit. Tapi yang ini memang beda. Yang dilihat Damar adalah kaki pelangi. Ia melihatnya dari jarak sekitar 3 meter. Pelangi itu ada di depannya. Apa yang dilihat Damar juga dibenarkan oleh ibunya. Istriku itu merinding dibuatnya. Karena selama ini, ia pun baru pertama kali melihat kaki pelangi. Adakah ini fenomena alam biasa? Ataukan tanda keberuntungan bagi orang-orang yang melihatnya? Walahualam, yang jelas Damar dan ibunya telah melihat kaki pelangi, kemarin sore.